Place Your Ads Here 468x60px

Cooler Master Hyper 212 X

Cooler Master merilis CM Hyper 212 X, yang lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Dengan bentuk Heatsink berpola X yang menurut klaim CM dapat membantu mengusir panas secara lebih efisien karena berpola membentuk airflow yang baik, masih sama menggunakan 4 buah Heatpipe CDC (Continuous Direct Contact)

TT ESPORT POSEIDON CHERRY MX RED SWITCH

Keyboard ini adalah salah satu keyboard mechanical yang cukup mumpuni dan terjangkau.

Cooler Master Silent Pro Gold 550W

Cooler Master melahirkan varian barunya untuk Power Supply segment, Silent Pro Gold 550 W merupakan sebuah PSU high performance yang punya rating Gold Certification 80 alias punya efisiensi di atas 90%,

Monday, June 11, 2012

PSU Single Rail vs PSU Multiple Rail


Pada kebanyakan PSU, multiple rail hanyalah sebuah PSU dengan satu sumber +12V yang kemudian dibagi menjadi output multiple +12V dan setiap output railnya memiliki batas kemampuan sendiri. Hanya sedikit PSU yang benar-benar memiliki 2 sumber +12V, umumnya PSU tersebut adalah PSU dengan output tinggi. Dua sumber tersebut kemudian dibagi lagi untuk membentuk rail +12V lain, menjadi 3 rail, 4 rail, 5 rail atau bahkan 8 rail. Intinya PSU yang benar-benar memiliki multiple rail sangat jarang dan kalaupun ada semuanya merupakan PSU 1000W+. Pada kasus lain, ada juga PSU dengan dua output rail +12V yang kemudian dikombinasikan untuk membuat satu ouput rail +12V yang besar.

Rail +12V dibagi menjadi beberapa rail dengan alasan keamanan. Distribusi panas akan lebih baik jika panas disalurkan ke banyak rail. Hal ini mencegah hubungan arus pendek. Tujuan pembagian rail sama dengan tujuan memasang circuit breaker (sekering) lebih dari satu pada sebuah bangunan atau rumah yang besar.


Ada juga produsen PSU yang mengklaim bahwa PSU-nya memiliki multiple rail, tetapi sebenarnya hanya ada satu rail saja. Pertimbangan ini dilakukan karena komponen yang digunakan untuk membagi rail membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan dengan komponen single rail.



PSU multiple rail sering dikatakan memiliki output yang lebih stabil dan bersih dari noise. Hal ini tidaklah benar, karena PSU single rail juga dapat menghasilkan output yang stabil dan bersih. Kata-kata “output yang lebih stabil dan bersih” dipakai karena dianggap lebih enak didengar dibandingkan dengan “tidak mudah menyebabkan kebakaran”. Seperti yang dikatakan sebelumnya, PSU biasanya hanya memiliki satu sumber +12V dan biasanya tidak ada proses filtering tambahan yang dipasang ketika rail itu dibagi, tambahan inilah yang jika benar-benar ada pada PSU multiple rail, akan membuat PSU multiple rail lebih stabil daripada single rail.



Beberapa orang menganggap PSU single rail lebih baik. Dalam beberapa kasus, sebagai contoh, produsen membuat PSU 750W dengan 4 rail +12V yang dalam teori memiliki power yang banyak untuk sebuah hi-end PC Gaming. Produsen ini mengikuti standar EPS yang merupakan standar server, bukan standar PC Gaming. PSU tersebut memiliki 4 konektor PCIe yang semuanya mengambil sumber dari satu rail +12V, bukan dari 2 atau 3 rail. Pada saat gamers menggunakan PSU tersebut untuk mentenagai sebuah PC dengan konfigurasi dual GPU sekelas nVidia GTX series, PSU tersebut shutdown tiba-tiba pada saat dipakai untuk bermain game. Hal ini dikarenakan total ampere yang ada pada rail yang menjadi sumber 4 konektor PCIe tidak mampu memberikan daya untuk dua graphic card yang digunakan (GPU sekelas GTX series membutuhkan 2 konektor 6-pin dengan daya besar). Seharusnya, PSU multiple rail 750W untuk hi-end PC Gaming dengan konfigurasi dual GPU harus membuat 4 konektor PCIe mereka bersumber dari dua rail atau lebih, jangan hanya pada satu rail +12V. Jika mereka tidak ingin melakukan hal tersebut,mereka seharusnya menaruh jumlah ampere yang lebih besar pada rail +12V yang digunakan untuk 4 konektor PCIe daripada ketiga rail lain. PSU 750W single rail yang berkualitas dengan total ampere yang besar tidak bermasalah dengan kasus ini, karena walaupun suplai daya 1 rail terbagi untuk komponen lain selain graphic card, total output dari ampere yang besar dapat memberi tenaga dual GPU yang haus daya. Kembali lagi pada pernyataan di atas bahwa akan lebih murah membuat PSU single rail dibandingkan multiple rail, produsen PSU membuat isu bahwa single rail lebih baik dari multiple rail, isu tersebut didukung oleh kasus di atas.



Dari kasus di atas, multiple rail sangatlah tidak menguntungkan, oleh karena itu single rail lebih baik daripada multiple rail. Jika anda mengikuti pernyataan ini,anda salah besar! Karena jika PSU multiple rail memiliki pembagian rail dan letak perkabelan yang baik, masalah di atas tidak akan timbul. Contohnya adalah FSP Epsilon 700W, PSU ini memiliki 2 konektor PCIe yang bersumber dari dua rail +12V dengan total ampere 18A yang hampir 3 kali lebih besar daripada standar desain total power konektor PCIe. Hal ini sangat menguntungkan karena kita tidak perlu khawatir akan pembagian daya, 1 rail +12V hanya mentenagai CPU, satu rail lain mentenagai motherboard, HDD, ODD dan fan, sehingga dengan dua konektor PCIe yang bersumber dari dua rail sisanya, kita dapat menggunakannya untuk konfigurasi dual GPU hi-end tanpa khawatir kekurangan daya karena rail untuk konektor PCIe murni hanya menyuplai daya untuk GPU, tidak berbagi untuk komponen lain. Tapi masalah akan timbul pada saat kita akan menggunakan konfigurasi dual GPU yang satu GPU-nya saja menggunakan dua konektor PCIe. Walaupun wattage-nya cukup, kita tidak bisa mencukupi kebutuhan konektor sisanya dengan menggunakan adapater molex to PCIe, karena power yang ada pada adapter PCIe berasal dari rail yang menyuplai daya untuk komponen lain macam HDD dan ODD. Walaupun graphic card mendapatkan daya yang cukup, komponen lainnya akan kekurangan daya yang dapat menyebabkan ketidakstabilan dan bahkan kerusakan. Oleh karena itu, dibutuhkan ketelitian pada saat kita berniat memilih PSU multiple rail untuk konfigurasi dual GPU dengan GPU yang haus daya. Hal yang sama juga akan terjadi pada PSU single rail jika PSU tersebut memiliki total ampere +12V yang kurang besar.



Konfigurasi umum PSU multiple rail +12V:

2 x 12V
Ini merupakan spesifikasi original ATX12V untuk pembagian rail +12V. 1 rail untuk CPU, 1 rail untuk yang lainnya. Konfigurasi “jadul”, kurang handal untuk menangani kebutuhan PC jaman sekarang, karena hanya satu rail yang digunakan untuk mentenagai komponen lain selain CPU, termasuk GPU dengan tambahan konektor PCIe.


3 x 12V

Modifikasi dari spesifikasi ATX12V dengan mengambil pertimbangan konektor PCIe.1 rail untuk CPU, 1 rail untuk komponen lain, 1 rail lagi hanya untuk konektor-konektor PCIe.Sempurna untuk konfigurasi multi GPU, tetapi tidak untuk PC yang membutuhkan lebih dari 2 konektor PCIe. Dua konfigurasi di atas biasanya hanya ada pada PSU di bawah 600W.


4 x 12V (konfigurasi original EPS12V)

Hanya ada pada PSU yang benar-benar menerapkan spesifikasi EPS12V (server).Karena aplikasi umum server menggunakan lebih dari satu processor, 2 rail digunakan hanya untuk CPU yang disalurkan melalui konektor 8-pin. 1 rail untuk konektor 24-pin dan SATA, 1 rail lagi hanya untuk molex. Sangat tidak bagus untuk PC hi-end dengan konfigurasi dual GPU, karena GPU akan mendapat daya yang terbagi dengan komponen lain. Untuk non-server,konfigurasi ini sudah tidak ada lagi dipasaran. Biasanya ada pada PSU antara 600W sampai 850W.

4 x 12V (konfigurasi “enthusiast” PC)
Modifikasi dari spesifikasi ATX12V, mirip dengan konfigurasi 3 x 12V, namun pada konfigurasi ini, konektor-konektor PCIe ditaruh juga pada 1 rail lagi. Jika PSU memiliki 3 konektor PCIe atau 8-pin PCIe, biasanya setiap rail +12V tidak akan memiliki daya hanya 20A.

Biasanya ada pada PSU 700W sampai 1000W (untuk 800W ke atas, sudah pasti akan memiliki lebih dari 20A di setiap railnya pada konfigurasi ini).


5 x 12V

Konfigurasi ini dapat disebut EPS12V/ATX12V hybrid. Dual processor tetap mendapatkan railnya seperti konfigurasi original EPS12V, tetapi konektor PCIe juga mendapatkan railnya sendiri. Biasanya konfigurasi ini ditemukan pada PSU 850W sampai 1000W.

6 x 12V
Ini adalah konfigurasi yang paling besar karena mencukupi standar ATX dan juga dapat mentenagai 4 sampai 6 konektor PCIe pada 2 railnya. 2 rail untuk CPU, 2 rail untuk molex, SATA dan konektor 20 + 4 pin, 2 rail lagi untuk konektor PCIe.Biasanya hanya ada pada PSU dengan daya lebih dari 1000W.

kaskus.co.id

Sunday, June 10, 2012

Jenis - Jenis Connector di PSU

1. ATX 24 Pin

Ada 3 jenis, yaitu 20 pin (PSU model Lama), 20+4 pin (PSU model baru, namun bisa digunakan untuk CPU model lama), dan 24 pin fixed (PSU model baru)

20 Pin (Model Lama)
20 + 4 
24 Pin Fixed

Skema 24 Pin PSU
Jika anda ingin mentest sebuah PSU tanpa Motherboard, lakukan shorting PS ON dan common / com


2. EPS/ATX12V 8-4 pin


3. SATA Power
    Biasanya digunakan untuk Hard Disc / Optical Disc Drive yang mempunyai interface SATA


4. Molex
Mempunyai 4 pin  dan kabel yang berwarna Merah (5V), hitam (Ground) berjumlah 2 buah     dan Kuning (12V) 































5. PCI Express Power 6 pin dan 8 pin (6+2)
Digunakan untuk menambah power untuk VGA card dari Motherboard yang hanya 75 watt, 6 pin menyumbang 75 watt dan 8 pin menyumbang 150 watt. Mirip dengan kabel EPS/ATX 12, Hati-hati ketika pemasangan!


6 + 2 Pin
Converter


1. Molex to SATA


































2. Molex to PCIE
Molex to PCIE 8 pin
Molex to PCIE 6 pin













































































Extender
1. EPS/ATX 12 V Extender





2. 24 Pin Extender



Saturday, June 9, 2012

Seasonic M12 II 620W Bronze


Seasonic telah meluncurkan PSU dengan seri M12 II yang merupakan versi low dari M12D. perbedaan kedua tipe ini adalah M12II menggunakan teknologi Double Forward Converter, sedangkan M12D menggunakan teknologi DC to DC converter.Arti penamaan M12 II adalah M yang menunjukan bahwa PSU tersebut menggunakan kabel modular atau Modular Cable Management Systems. sedangkan angka 12 memiliki arti menggunakan FAN ukuran 12cm dan angka romawi dua (II) adalah generasi ke-2 diamana sebelumnya telah di produksi M12.

PSU seri M12 II telah mempunyai sertifikasi 80 Plus Bronze atau 82%, 85% dan 82 % pada saat PSU bekeja dengan kondisi load 20%, 50% dan 100% serta telah dipadukan dengan Active Power Factor correction (Active PFC) dengan tujuan untuk mengurangi pembemborosan energi, meningkatkan efesiensi daya, serta akan membantu menghemat tagihan listrik.

M12II tersedia adalah ukuran standar ATX dengan watt yang cukup untuk kebutuhan PC standar bahkan untuk kelas gaming. Kabel yang disertakan cukup lengkap mulai dari EPS12V, IPC ( untuk server), PCIE 6 /8 Pin dan semua kabel telah terbungkus(sleeving).

Spesifikasi Rails








Apakah perbedaan antara S12 II 620 dengan M12 620? Mungkin pertanyaan ini muncul dibenak pembaca sekalian. secara teknologi dan komponen penyusunnya tidak ada perbedaan sama sekali, hanya dimensi atau ukuran casing dan kabel saja yang membedakan keduanya. berarti dapat di katakan perfoma M12 II 620 = S12 II 620.

FISIK PSU
Beginilah tampang dari M12 II 620.































KABEL DAN PAKET KONTEN
Pada sistem perkabelan, kabel yang disertakan cukup lengkap mulai dari EPS, PCIE, SATA , MOLEX dan FDD.














 












































BAGIAN DALAM PSU
Terlihat PSU dan bagaian dalam setelah dibuka dari casingnnya.

















FAN
Menggunakan fan ukuran 12cm dari ADDA 12V 0.37A.













TRANSIENT FILTER
komponen yang digunakan cukup memenuhi persyaratan yaitu terdiri atas Cx, Cy dan Coil. Transient ini berfungsi sebagai filter listrik AC dan menjaga agar frekuensi tetap berada pada 50~60Hz.


























BAGIAN PRIMER DAN PFC
pada bagian PFC ini dioda yang digunakan adalah sebuah STTH8506D dan transistor FET 20N60C3 sebanyak dua buah. sedangkan untuk Switching menggunakan dua buah transistor dengan kode 20N60C3.















PFC CONTROL
IC yang digunakan adalah dari infineon dengan kode ICE1CS02
















DIODA BRIDGE
dioda disini yang digunakan adalah tipe bridge dengan ukuran GBU1006 dengan kuat arus 10A. fitur yang ditawarkan dioda ini adalah:
















  • Glass Passivated Die Construction
  • High Case Dielectric Strength of 1500VRMS
  • Low Reverse Leakage Current
  • Surge Overload Rating to 220A Peak
  • Ideal for Printed Circuit Board Applications
  • UL Listed Under Recognized Component
  • Index, File Number E94661
  • Lead Free Finish, RoHS Compliant (Note 4)

TRAFO
terdapat dua buah trafo yaitu trafo utama dengan seri VRL39WB18 dan trafo +5VSB dengan seri VEF20FB05.

















CAPASITOR
di bagian primer ini capasitor yang digunakan adalah Nippon-Chemicon dengan ukuran 400V/560uF dengan kode KMR yang mampu bekerja pada suhu 105ºC.



















BAGIAN SEKUNDER
tampak capasitor dan board tambahan untuk kendali output.

















Pada bagian ini, output 12V di searahkan dengan Skottky 30A50CT sebanyak 3 buah. sedangkan untuk +5V menggunakan 40U45CT dan STPS30L30CT untuk +3,3V.



CAPASITOR SEKUNDER
capasitor yang digunakan pada area sekunder sebagian besar menggunakan nippon, tapi ada satu buah capsitor merek Rubicon yang digunakan pada rails +12V seperti gambar berikut:


















OUTPUT CONTROL
untuk mengontrol output yang dihasilkan oleh PSU ini, digunakan ic dari Hynix dengan tipe HY-510N.



















MODULAR














TES PSU

Selanjutnya tes sederhana dilakukan terhadap PSU ini, seperti biasa alat yang di gunakan hanya sebuah PC sistem yang dilengkapi dengan multi meter digital beserta kamera untuk membidik gambar. pc yang saya gunakan adalah sebagai berikut:
Intel Core i7 920 3,8Ghz 200 x 19
Muscle Power DDR3 4GB kit PC 16000
Hitachi 1TB Sata
Seasonic M12 II 620 W
POV GTX 460 768MB
POV GTX 570 1280 MB
POV GTX 580 1536 Mb

Heles Digital Multimeter
software : OCCT 3.1.0


Tes dilakukan dengan cara stressing PC dengan software OCCT dengan opsi CUSTOMS dengan resolusi 1366 x 768 Full screen. kemudian rail 12V dipantau pada saat idle dan load. OCCT dilakukan selama 15 menit saja. selain itu saya juga membandingkan PSU bekerja saat main game berbasis DX 11 dengan software Heaven Benchmark dengan opsi seperti gambar berikut.



















berikut hasilnya.

TEST1 : RIG + GTX 460















IDLE : 12.10V












LOAD : 11.93V












penurunan tegangan pada jalur 12V dari idle ke kondisi load sebesar 0.17V atau 1.4%. dengan demikian PSU ini sangat aman buat pc gaming dengan rig seperti diatas.

LOAD GAME : 12.02V















sedangkan pada saat load dengan gaming , maka penurun tegangan 12V sebesar 0.08V atau 0.66%.

GRAFIK OCCT : ripple 3.23%















berdasarkan hasil grafik OCCT, ripple atau perubahan tegangan sebesar 3.23 %, sehingga masih aman dalam penggunaan pada PC harian.

TES2 : RIG + GTX 570



IDLE : 12.08V













LOAD : 11.88V













penurunan tegangan pada jalur 12V dari idle ke kondisi load sebesar 0.2V atau 1.65%. dengan demikian PSU ini sangat aman buat pc gaming dengan rig seperti diatas.

LOAD GAME : 11.95V















sedangkan pada saat load dengan gaming , maka penurun tegangan 12V sebesar 1.03V atau 1.07%.

GRAFIK OCCT : ripple 4.30%















berdasarkan hasil grafik OCCT, ripple atau perubahan tegangan sebesar 4.30 %, jika dilihat dari ripple memang mendekati angka 5%, namun hal ini bukan batas aman dari PSU ini. PSU ini masih layak dan aman untuk dipadukan dengan GTX 570 atau seri dibawahnya.

TEST3 : RIG + GTX 580













IDLE : 12.13V
ini sini ada keanehan, dimana rail lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan tes sebelumnya. hal ini kemungkinan dikarenakan VGA itu sendiri yang terdapat sensor power. sehingga jika kondisi idle GPU akan turun sehingga power yang di butuhkan sedikit.














LOAD : 11.90V
GTX 580 sendiri jika digunakan untuk program streesing tidak akan membutuhkan daya yang besar( menguras habis daya PSU) hal ini disebabkan karena power monitor yang ditanamkan pada board vga tersebut yang berupa IC.













Penurunan tegangan pada jalur 12V dari idle ke kondisi load sebesar 0.14V atau 1.15%. dengan demikian PSU ini masih aman untuk pc gaming dengan rig seperti diatas.












GRAFIK OCCT













berdasarkan hasil grafik OCCT, ripple atau perubahan tegangan sebesar 4.84 %.


LAST WORD.
Dalam meracik dan merilis PSU tentunya seasonic juga akan mempertimbangkan kinerja, keamanan dan tentunya harga. banyak dijumpai PSU OEM dari SS yang beredar di Indo. dengan hasil tes yang saya lakukan ini setidaknya akan memberikan inputan bagi end-user dalam memilih PSU. PSU ini termasuk PSU yang ditujukan untuk kelas menengah kebawah yang tidak mengurangi kualitas dan kinerjanya. beberapa kelas menengah ke atas adalah seri S12 D dan M12 D dan disusul dengan seri X. dalam pemakaian harian PSU ini sudah cukup untuk mencover VGA kelas high-end sekalipun dan tentunya masih dalam single card. jika menggunakan dual VGA(SLI) seperti GTX 580 SLI maka tidak disarankan dengan PSU kelas ini. sekian terimakasih.

Kaskus.co.id